Saturday 5 October 2013

Different

We are totally different. You stick to the rules, then I break up the rules.

Abstrak



Aneh, baru kali ini aku menyukai yang abstrak
Aku bahkan tak bisa berimajinasi
Seperti apa hidungmu yang katanya besar

Aku hanya bisa mendengar betapa
Renyahnya suaramu melalu benda mati
Yang bergantung pada jaringan satelit

Aku hanya bisa menerka-nerka
Gaya bahasamu melalui pesan instan berbayar

Sekali waktu aku ingin kita berjalan dan bersinggungan lengan
Cuma sekedar memastikan
Tinggi badanku seperberapanya dari tinggi badanmu?

Sayangnya alam semesta seolah bersinergi
Menghalangi setiap rencana sowan kami
Melebur rencana menguapkan wacana

Mataku seperti miopi
Rabun jauh yang tak bisa melihat
Dalam jarak lima senti

Kamu buram, kamu samar
Dan harapan itu seolah menepi
Menjauh, terasing dari sang pereka.

Untuk karib yang ‘mencari’ si Abstrak

Friday 4 October 2013

Waktu



Setahun yang lalu aku jatuh
Terperosok sangat jauh
Sempat frustasi tak bisa naik
Tapi diatas sana banyak yang membantu menarik

Sesampainya di permukaan
Aku mulai berjalan
Hingga nanti kutemukan ujung jalan

Seorang pria tlah berdiri dengan tegaknya
Digenggamannya kulihat cahaya
Aku hanya menatapnya
Seakan ku mengenalnya

Dipapahnya jalanku yang tak pernah bisa berjalan lurus
Diteranginya jalanku dengan cahaya
Agar pandanganku fokus

Kudesak impuls memori agar identitasmu terkuak
Mengapa langkahku semakin condong?
Aku yang berbeda dari kamu
Kamu lurus, aku serong

Dan aku yang masih sekeras batu
Mengabaikan perintah-Nya Yang Maha Satu
Kamu telan semua aturan, dan kukulum segala tuntunan

Jejak-jejak kakimu menyalakan ingatanku
Yang kelam dalam temaram dan semakin padam
Kamu yang selalu mengingatkanku pada seseorang
Seseorang yang selalu aku pinta saat ku terjatuh
Melalui kamu, aku sadar ada waktu.