Aku tak ingin kau monopoli
Bukan juga akuisisi, konsolidasi
Apalagi sampai dilikuidasi
Aku hanya ingin satu kata sederhana
Yang memiliki arti
Ya, kolaborasi :)
Thursday 6 December 2012
Clown
I wish I could to be a clown when all the sadness hidden or even disappear behind a hilarious costume. sounds fake, but look better than blow it up ~
Monday 26 November 2012
Sahabat Pena
Hai, sahabat pena
Aku ingin cerita
Semalam aku tidur lelap
Nikmat, walau sekejap
Biasanya aku terjaga
Karena harus siaga
Cahaya dan letupan sudah tak asing
Hmm.. bukan, bukan letupan
Tapi sesuatu yang lebih bising
Sahabat, nikmatilah masamu
Aku disini harus berjibaku
Tak apa, aku sudah berikrar
Dengan hasrat yang berkobar
Sahabat, doakan aku selalu
Sebagai saudaramu
Pintaku pada-Nya
Agar kau tak bernasib sama
Mungkin saat kau baca ini
Aku sudah pergi
Menuju tempat yang kekal abadi :)
- when I thought about Gaza :') -
Aku ingin cerita
Semalam aku tidur lelap
Nikmat, walau sekejap
Biasanya aku terjaga
Karena harus siaga
Cahaya dan letupan sudah tak asing
Hmm.. bukan, bukan letupan
Tapi sesuatu yang lebih bising
Sahabat, nikmatilah masamu
Aku disini harus berjibaku
Tak apa, aku sudah berikrar
Dengan hasrat yang berkobar
Sahabat, doakan aku selalu
Sebagai saudaramu
Pintaku pada-Nya
Agar kau tak bernasib sama
Mungkin saat kau baca ini
Aku sudah pergi
Menuju tempat yang kekal abadi :)
- when I thought about Gaza :') -
Menyapa Semesta
Matahari, kamu hendak kemana?
Setelah memberikan terik
Kini lari terbirit-birit
Awan, warnamu keling
Ah.. ya, ya, aku lupa
Cahaya matahari kan ada di sekeliling
Loh, loh, mengapa kamu menangis?
Galau ya?
Aku jadi merasa teriris
Angin, berhenti dong jahilnya..
Lihat tuh hujan
Yang semula turun secara vertikal
Kini cenderung diagonal
Halilintar, kamu marah?
Jangan terlalu emosian ah
Aku jadi resah
Setelah memberikan terik
Kini lari terbirit-birit
Awan, warnamu keling
Ah.. ya, ya, aku lupa
Cahaya matahari kan ada di sekeliling
Loh, loh, mengapa kamu menangis?
Galau ya?
Aku jadi merasa teriris
Angin, berhenti dong jahilnya..
Lihat tuh hujan
Yang semula turun secara vertikal
Kini cenderung diagonal
Halilintar, kamu marah?
Jangan terlalu emosian ah
Aku jadi resah
Kuliner Hujan
Bogor
Terkenal dengan kuliner hujannya
Menu andalannya adalah Hujan Sedang dan Hujan Deras
Pada musimnya seperti saat ini
Appetizer disuguhkan dengan gerimis
Main course nya tinggal pilih
Mau Hujan Sedang atau Hujan Deras
Diaduk dengan takaran Angin
Sesuai dengan selera
Bagi penyuka tantangan
Sentuhan Guntur boleh sedikit ditambah
Dan yang paling diminati adalah dessert
Makanan pencuci mulut
Dengan tampilan cantik nan manis
Pelangi, nama menunya
Warnanya rupa-rupa
Seperti 'balonku ada lima'
Atau bahkan lebih
Kini semua tersaji di depan mata
Bon appetite!
Terkenal dengan kuliner hujannya
Menu andalannya adalah Hujan Sedang dan Hujan Deras
Pada musimnya seperti saat ini
Appetizer disuguhkan dengan gerimis
Main course nya tinggal pilih
Mau Hujan Sedang atau Hujan Deras
Diaduk dengan takaran Angin
Sesuai dengan selera
Bagi penyuka tantangan
Sentuhan Guntur boleh sedikit ditambah
Dan yang paling diminati adalah dessert
Makanan pencuci mulut
Dengan tampilan cantik nan manis
Pelangi, nama menunya
Warnanya rupa-rupa
Seperti 'balonku ada lima'
Atau bahkan lebih
Kini semua tersaji di depan mata
Bon appetite!
How Dare You!
Lancang!
Saat aku bisa berdiri
Kau dorong
Sampai aku terjatuh lagi
Berani-beraninya!
Saat pandanganku lurus ke depan
Kau menepuk pundakku
Sampai aku berbalik badan
How dare you!
When I said "I don't care anymore!"
You said "Ti Amo!"
Saat aku bisa berdiri
Kau dorong
Sampai aku terjatuh lagi
Berani-beraninya!
Saat pandanganku lurus ke depan
Kau menepuk pundakku
Sampai aku berbalik badan
How dare you!
When I said "I don't care anymore!"
You said "Ti Amo!"
Friday 23 November 2012
:')
Seorang janin takkan pernah tahu
Pada rahim yang mana
Ia akan dititipkan
Sampai kedua telinganya
Mendengar kumandang Adzan
Dan seluruh tubuhnya
Berada dalam dekapan
Seorang bayi takkan pernah tahu
Berada di keluarga yang mana
Ia akan dibesarkan
Sampai wajah lelah itu
Hadir meredam dikala malam
Dan wajah yang lainnya
Bersyukur karena terhibur
Seorang batita baru akan tahu
Siapa orangtuanya
Sampai bisa menyebut
Ayah.. dan Bunda..
Wajah-wajah itu ternyata ambigu. Saru
Semakin terasa ragu
Akan semua yang telah berlalu
Sampai terdengar kabar yang berseru
Sebuah fakta telah tersingkap
Yang selama ini mereka sekap
Ia pun bersiap..
Ternyata.. ia tak terlahir
Dari rahim yang diduga
Ternyata.. ia tak dibesarkan
Oleh yang semestinya
Ini seperti sinetron
Yang kisahnya monoton
Sayangnya ini kenyataan
Dan ia berhadapan
Ia masih belia
Rasanya sulit diterima
Karena ego yang tak pernah sama
Kedewasaan datang menuntut
Ia pun menurut
Sampai ia bersujud
"Ayah.. Bunda..
Awalnya aku menghujat
Mengapa aku yang harus tersesat?"
"Ayah.. Bunda..
Aku takkan membenci
Apalagi sampai mencaci"
"Ayah.. Bunda..
Ternyata semua telah tertera
Dalam Lauhul Mahfudz-Nya
Karena semuanya fana
Toh aku akan kembali pada-Nya :') "
Pada rahim yang mana
Ia akan dititipkan
Sampai kedua telinganya
Mendengar kumandang Adzan
Dan seluruh tubuhnya
Berada dalam dekapan
Seorang bayi takkan pernah tahu
Berada di keluarga yang mana
Ia akan dibesarkan
Sampai wajah lelah itu
Hadir meredam dikala malam
Dan wajah yang lainnya
Bersyukur karena terhibur
Seorang batita baru akan tahu
Siapa orangtuanya
Sampai bisa menyebut
Ayah.. dan Bunda..
Wajah-wajah itu ternyata ambigu. Saru
Semakin terasa ragu
Akan semua yang telah berlalu
Sampai terdengar kabar yang berseru
Sebuah fakta telah tersingkap
Yang selama ini mereka sekap
Ia pun bersiap..
Ternyata.. ia tak terlahir
Dari rahim yang diduga
Ternyata.. ia tak dibesarkan
Oleh yang semestinya
Ini seperti sinetron
Yang kisahnya monoton
Sayangnya ini kenyataan
Dan ia berhadapan
Ia masih belia
Rasanya sulit diterima
Karena ego yang tak pernah sama
Kedewasaan datang menuntut
Ia pun menurut
Sampai ia bersujud
"Ayah.. Bunda..
Awalnya aku menghujat
Mengapa aku yang harus tersesat?"
"Ayah.. Bunda..
Aku takkan membenci
Apalagi sampai mencaci"
"Ayah.. Bunda..
Ternyata semua telah tertera
Dalam Lauhul Mahfudz-Nya
Karena semuanya fana
Toh aku akan kembali pada-Nya :') "
Majas
Semuanya repetisi
Kesalahan yang diulang berkali-kali
Tindakanmu selalu kontradiksi
Antara kemarin dan hari ini
Pernyataanmu hiperbola
Dengan berbagai ungkapan metafora
Benar-benar trik memikat warga
Dan kami muak dibuatnya
Kita ini kaya, tetapi kita terpuruk
Agak terdengar paradoks
Namun itulah yang berkecamuk
Kesalahan yang diulang berkali-kali
Tindakanmu selalu kontradiksi
Antara kemarin dan hari ini
Pernyataanmu hiperbola
Dengan berbagai ungkapan metafora
Benar-benar trik memikat warga
Dan kami muak dibuatnya
Kita ini kaya, tetapi kita terpuruk
Agak terdengar paradoks
Namun itulah yang berkecamuk
Akuntansi
Hidup itu seperti Akuntansi
Peristiwa dan transaksi
Akan terekam dalam jurnal memori
Debet kredit merupakan dua sisi
Antara menerima dan saling memberi
Hidup tak mungkin
Benar secara keseluruhan
Saat terjadi kesalahan
Segera lakukan jurnal penyesuaian
Untuk di entry pada
Neraca yang disesuaikan
Ingin tahu kamu sebaik apa?
Coba hitung dan uji
Jika banyak teman yang kamu punya
Maka kamu mendapatkan laba
Jika banyak musuh yang kamu koleksi
Sesungguhnya kamu merugi
Peristiwa dan transaksi
Akan terekam dalam jurnal memori
Debet kredit merupakan dua sisi
Antara menerima dan saling memberi
Hidup tak mungkin
Benar secara keseluruhan
Saat terjadi kesalahan
Segera lakukan jurnal penyesuaian
Untuk di entry pada
Neraca yang disesuaikan
Ingin tahu kamu sebaik apa?
Coba hitung dan uji
Jika banyak teman yang kamu punya
Maka kamu mendapatkan laba
Jika banyak musuh yang kamu koleksi
Sesungguhnya kamu merugi
Wrong Thing From Wrong Way
Don't ever beginning something with a wrong way
Or all you get is wrong thing all the way ~
Or all you get is wrong thing all the way ~
Thursday 22 November 2012
Mr. Right or Mr. Rightnow?
A : Mr. Right or Mr. Rightnow? Oh God
B : What if Mr. Right for Rightnow? :p
A : Sorry, not in the option. Better luck next time!
B : Mr. Rightnow doesn't mean right man. But Mr. Right is supposed to be right man at the right time. Choose him properly!
- short conversation with Sarra Amelia Putri on Twitter -
B : What if Mr. Right for Rightnow? :p
A : Sorry, not in the option. Better luck next time!
B : Mr. Rightnow doesn't mean right man. But Mr. Right is supposed to be right man at the right time. Choose him properly!
- short conversation with Sarra Amelia Putri on Twitter -
Wednesday 21 November 2012
Science
Perpindahan rasa ini adalah Gaya
Seperti gaya gesek akibat
Pertemuan dua benda
Pelan-pelan semakin membentuk
Seperti air laut yang ber-evaporasi
Menjadi awan yang menumpuk
Semoga kamu bukan benalu
Yang menganut simbiosis parasitisme
Pada inangmu
Dan jangan pernah pergi!
Aku bisa sekarat
Seperti peristiwa Korosi
Yang membuat besi berkarat
Nyatanya kamu kupu-kupu
Yang hinggap sesuka hati
Tidakkah kamu ingin tahu?
Bahwa kakimu yang
Menyentuh serbuk sari
Menimbulkan proses fertilisasi!
Seperti gaya gesek akibat
Pertemuan dua benda
Pelan-pelan semakin membentuk
Seperti air laut yang ber-evaporasi
Menjadi awan yang menumpuk
Semoga kamu bukan benalu
Yang menganut simbiosis parasitisme
Pada inangmu
Dan jangan pernah pergi!
Aku bisa sekarat
Seperti peristiwa Korosi
Yang membuat besi berkarat
Nyatanya kamu kupu-kupu
Yang hinggap sesuka hati
Tidakkah kamu ingin tahu?
Bahwa kakimu yang
Menyentuh serbuk sari
Menimbulkan proses fertilisasi!
Tuesday 20 November 2012
Teman Kecil
Dewasa
Membutuhkan proses metamorfosa
Dalam rumus dan formulanya
Dan waktu adalah bagian dari komposisinya
Seketika dimensi waktu dalam memori
Bergerak mundur dan bernostalgia
Saat ku pejamkan mata
Muncullah bayang hitam putih
Yang tertangkap kornea
Mengapa tak berwarna?
Mungkin karena terhalang kelopak mata
Aku cepat-cepat membelalak
Ingatku akan tawa dan gelak
Tanpa ada yang melawak
Sekarang semua berbeda
Untuk menyalahkan waktu
Rasanya aku tak tega
Aku tak punya hak untuk menuntut
Karena dibalik itu ada peristiwa
Yang harus dirunut
Tahukah kamu teman kecilku?
Aku rindu
Rindu saat memaksa tubuh
Memasuki lemari kayu
Bagiku, itu masih sangat lucu :)
-dedicated to Yuniar Listanti Ardi-
Membutuhkan proses metamorfosa
Dalam rumus dan formulanya
Dan waktu adalah bagian dari komposisinya
Seketika dimensi waktu dalam memori
Bergerak mundur dan bernostalgia
Saat ku pejamkan mata
Muncullah bayang hitam putih
Yang tertangkap kornea
Mengapa tak berwarna?
Mungkin karena terhalang kelopak mata
Aku cepat-cepat membelalak
Ingatku akan tawa dan gelak
Tanpa ada yang melawak
Sekarang semua berbeda
Untuk menyalahkan waktu
Rasanya aku tak tega
Aku tak punya hak untuk menuntut
Karena dibalik itu ada peristiwa
Yang harus dirunut
Tahukah kamu teman kecilku?
Aku rindu
Rindu saat memaksa tubuh
Memasuki lemari kayu
Bagiku, itu masih sangat lucu :)
-dedicated to Yuniar Listanti Ardi-
Keluh
Walau hatiku berpeluh
Tapi aku tak ingin mengaduh
Bukannya tak pernah mengeluh
Paling tidak bukan mengunggah
Di ruang publik
Yang suasananya riuh
Hanya satu inginku, yaitu
Rasa syukur yang tetap ku rengkuh
Aku mencoba bangkit walau tertatih
Tetap berjalan meski ringkih
Ya memang, terkadang letih
Tapi biar tanganku sendiri
Yang membasuh perih
Aku bukannya makhluk individual
Yang sama sekali tidak butuh
Komunikasi verbal
Aku hanya mencoba bebal
Untuk setiap masalah
Yang kian menggumpal
Mereka itu kenapa?
Seperti hanya duka yang dirasa
Apa kabarnya dengan hadiah Sang Pencipta
Yang Ia beri dengan percuma?
Hembusan nafasnya? Detak jantungnya? Denyut nadinya?
Untuk yang cuma-cuma saja
Mereka kikir mengucapkan rasa terimakasihnya!
Ah, tapi sudahlah
Memikirkan orang lain
Memang tak pernah enyah
Yang ada hanya gerah ~
- Arina Pramudita, this is you! -
Tapi aku tak ingin mengaduh
Bukannya tak pernah mengeluh
Paling tidak bukan mengunggah
Di ruang publik
Yang suasananya riuh
Hanya satu inginku, yaitu
Rasa syukur yang tetap ku rengkuh
Aku mencoba bangkit walau tertatih
Tetap berjalan meski ringkih
Ya memang, terkadang letih
Tapi biar tanganku sendiri
Yang membasuh perih
Aku bukannya makhluk individual
Yang sama sekali tidak butuh
Komunikasi verbal
Aku hanya mencoba bebal
Untuk setiap masalah
Yang kian menggumpal
Mereka itu kenapa?
Seperti hanya duka yang dirasa
Apa kabarnya dengan hadiah Sang Pencipta
Yang Ia beri dengan percuma?
Hembusan nafasnya? Detak jantungnya? Denyut nadinya?
Untuk yang cuma-cuma saja
Mereka kikir mengucapkan rasa terimakasihnya!
Ah, tapi sudahlah
Memikirkan orang lain
Memang tak pernah enyah
Yang ada hanya gerah ~
- Arina Pramudita, this is you! -
Rumah ≠ Pemilik
Aku melihat
sebuah rumah. Megah. Mewah
Aku terperangah dan sambil menelaah
Ingin
rasanya mengetuk dan bertemu pemilik rumah
Penasaran
yang sebesar ini? Aku belum pernah!
Esok harinya
aku melewati rumah yang sama
Pintunya
mulai terbuka
Dan aku
melihat pemiliknya
Dia membalas
tatapanku, aku tak menyangka
Sebuah langkah
besar yang tak pernah kuduga
Karena kami
bertegur sapa
Hari ketiga.
Kembali ke rumah itu
Bukan aku
yang mau
Hanya saja,
kakiku yang selalu membawaku
Lagi-lagi,
rumah itu yang dituju
Dia berada di
beranda, persis di depan ruang tamu
Kehadiranku
telah disadarinya
Tetapi ada yang
berbeda
Senyumnya
tak sehangat hari sebelumnya
Aku sedikit
kecewa
Tidak lama,
sebuah mobil memasuki halaman rumahnya
Terparkir dengan
begitu cantiknya
Sepasang
kaki keluar dari mobil diikuti dengan anggota tubuh yang lainnya
Cantik. Dia
wanita yang cantik. Senyumnya menarik
Kakiku
perlahan bergerak mundur
Seperti
menyerah di medan tempur
Seketika
hatiku hancur, lebur seperti bubur
Ingin
rasanya aku kabur
Hari
keempat. Rasa ini semakin merapat
Solid. Seperti
benda padat
Sepertinya
sulit untuk memecahnya menjadi atom
Layaknya
sebuah perekat yang mebuatnya semakin erat
Tidak bisa
diterima logika
Seperti ada
yang memaksa
Memaksa aku
untuk kembali ke sana
Dan payahnya
aku pun tak kuasa
Di jalan ini
Tubuh ini
tegak berdiri
Tepat di
depan rumah
Yang sejak
awal aku kagumi
Dia melihat
ke arahku
Berlari dan
segera menghampiriku
Aku
digiringnya
Memasuki
rumah yang didamba siapapun yang melihatnya
Wanita
cantik layaknya seorang puteri
Dapat
dipastikan tidak akan kembali
Untuk sebuah
alasan yang tidak pernah aku mengerti
Akankah ini
terlalu dini?
Sebuah
pertanyaan yang mengelilingi
Tapi aku tak
peduli
Aku merasa
telah mendapatkan apa yang aku ingini
Berhari-hari
aku lalui tanpa absen berkunjung ke sana
Tak ada
perasaan canggung dan aku mulai terbiasa
Tiada yang bisa menandingi loyalitasku terhadapnya
Sampai
akhirnya waktu membawa keadaan yang berbeda
Antiklimaks.
Semuanya perlahan berubah
Seperti
seorang penjahat
Yang membuka
identitasnya dengan melepas jubah
Dia
memperlakukanku dengan sangat gegabah
Aku sakit
dibuatnya
Sikapnya,
tingkah lakunya, perilakunya
Membuat aku
terpuruk sejadi-jadinya
Aku dilarang
berkunjung
Sepertinya
ini adalah sebuah ujung
Aku murung dan
semua rasa harus ku kurung
Tanpa alasan
yang pasti
Dia
meninggalkan aku sendiri
Setelah aku
sadari
Dia telah menemukan
level yang lebih tinggi
Baiklah. Aku
menyerah
Aku akan
pulang
Berpulang
pada orang-orang
Yang tak
pernah berhenti untuk menyayang
- seseorang mencurahkan, aku mendengarkan -
Monday 19 November 2012
Sistem
Jika cinta adalah Sistem
Aku bisa pastikan
Bahwa kita adalah unsur-unsur
Yang berhubungan satu sama lain
Tidak dapat dipisahkan
Dan saling ketergantungan
Untuk mencapai satu tujuan ~
Aku bisa pastikan
Bahwa kita adalah unsur-unsur
Yang berhubungan satu sama lain
Tidak dapat dipisahkan
Dan saling ketergantungan
Untuk mencapai satu tujuan ~
Sebenarnya
Sebenanrnya kamu berdiri
Di tempat yang ber-spotlight
Diantara yang lainnya sedang gelap
Entah mengapa
Aku hanya melirik
Dan tak banyak buang waktu
Untuk menatap ~
Di tempat yang ber-spotlight
Diantara yang lainnya sedang gelap
Entah mengapa
Aku hanya melirik
Dan tak banyak buang waktu
Untuk menatap ~
Batubara vs Berlian
Terkadang lebih baik memilih
Batubara yang hitam legam
Namun memiliki fungsi yang banyak
Ketimbang memilih berlian
Yang selalu menarik perhatian
Dan ingin dimiliki oleh khalayak ~
Batubara yang hitam legam
Namun memiliki fungsi yang banyak
Ketimbang memilih berlian
Yang selalu menarik perhatian
Dan ingin dimiliki oleh khalayak ~
Tamu
Ingin bertamu? Ada baiknya cari tahu
Apakah tuan rumah sedang kedatangan tamu?
Jika ya, apakah tamunya istimewa?
Yang mungkin saja sedang dijamu
Dengan berbagai macam rasa
Di atas meja
Apakah dengan begitu kamu akan tetap menunggu?
Masih sanggupkah kakimu berpijak
Yang kamu sendiri tak tahu
Kapan akan terbukanya pintu itu?
Untuk disambut sampai ruang tamu
Itu mungkin saja
Tetapi kamu tak boleh lupa
Karena masih ada tamu sebelumnya di dalam sana
Kamu pun tak bisa bercengkrama terlalu lama
Bahkan kamu akan pulang begitu saja ~
Apakah tuan rumah sedang kedatangan tamu?
Jika ya, apakah tamunya istimewa?
Yang mungkin saja sedang dijamu
Dengan berbagai macam rasa
Di atas meja
Apakah dengan begitu kamu akan tetap menunggu?
Masih sanggupkah kakimu berpijak
Yang kamu sendiri tak tahu
Kapan akan terbukanya pintu itu?
Untuk disambut sampai ruang tamu
Itu mungkin saja
Tetapi kamu tak boleh lupa
Karena masih ada tamu sebelumnya di dalam sana
Kamu pun tak bisa bercengkrama terlalu lama
Bahkan kamu akan pulang begitu saja ~
Jika
Jika suatu saat nanti ada yang mengetuk pintu
Aku harap itu kamu
Tidak harus si ini, atau si itu
Tapi kamu
Jawaban dari setiap doaku
Dan bukan lagi bayang semu
Yang selalu membuatku pilu
Bak fatamorgana yang menyaru dari jauh ~
Dua Puluh Dua
Dua puluh dua
Usia yang tak lagi remaja
Dan menuntut diri lebih dewasa
Semoga Allah menerima segala asa dan cita
Yang terungkap dalam doa
Serta mewujudkannya menjadi realita yang indah tercipta
Aamiin ~
- Sebuah harapan di tanggal dua puluh tiga -
Tuesday 6 March 2012
Permen Karet
Cinta itu seperti permen karet
Tak perlu terlalu sering mengunyahnya
Atau kau akan terlalu cepat kehilangan rasa manisnya
Sesekali kulum saja dia
Dengan begitu kamu masih bisa menikmati sari patinya ~
Tak perlu terlalu sering mengunyahnya
Atau kau akan terlalu cepat kehilangan rasa manisnya
Sesekali kulum saja dia
Dengan begitu kamu masih bisa menikmati sari patinya ~
Subscribe to:
Posts (Atom)