Tuesday 20 November 2012

Rumah ≠ Pemilik



Aku melihat sebuah rumah. Megah. Mewah
Aku terperangah dan sambil menelaah
Ingin rasanya mengetuk dan bertemu pemilik rumah
Penasaran yang sebesar ini? Aku belum pernah!

Esok harinya aku melewati rumah yang sama
Pintunya mulai terbuka
Dan aku melihat pemiliknya
Dia membalas tatapanku, aku tak menyangka
Sebuah langkah besar yang tak pernah kuduga
Karena kami bertegur sapa

Hari ketiga. Kembali ke rumah itu
Bukan aku yang mau
Hanya saja, kakiku yang selalu  membawaku
Lagi-lagi, rumah itu yang dituju
Dia berada di beranda, persis di depan ruang tamu

Kehadiranku telah disadarinya
Tetapi ada yang berbeda
Senyumnya tak sehangat hari sebelumnya
Aku sedikit kecewa

Tidak lama, sebuah mobil memasuki halaman rumahnya
Terparkir dengan begitu cantiknya
Sepasang kaki keluar dari mobil diikuti dengan anggota tubuh yang lainnya
Cantik. Dia wanita yang cantik. Senyumnya menarik

Kakiku perlahan bergerak mundur
Seperti menyerah di medan tempur
Seketika hatiku hancur, lebur seperti bubur
Ingin rasanya aku kabur

Hari keempat. Rasa ini semakin merapat
Solid. Seperti benda padat
Sepertinya sulit untuk memecahnya menjadi atom
Layaknya sebuah perekat yang mebuatnya semakin erat

Tidak bisa diterima logika
Seperti ada yang memaksa
Memaksa aku untuk kembali ke sana
Dan payahnya aku pun tak kuasa

Di jalan ini
Tubuh ini tegak berdiri
Tepat di depan rumah
Yang sejak awal aku kagumi

Dia melihat ke arahku
Berlari dan segera menghampiriku
Aku digiringnya
Memasuki rumah yang didamba siapapun yang melihatnya

Wanita cantik layaknya seorang puteri
Dapat dipastikan tidak akan kembali
Untuk sebuah alasan yang tidak pernah aku mengerti
Akankah ini terlalu dini?
Sebuah pertanyaan yang mengelilingi
Tapi aku tak peduli
Aku merasa telah mendapatkan apa yang aku ingini

Berhari-hari aku lalui tanpa absen berkunjung ke sana
Tak ada perasaan canggung dan aku mulai terbiasa
Tiada yang bisa menandingi loyalitasku terhadapnya
Sampai akhirnya waktu membawa keadaan yang berbeda

Antiklimaks. Semuanya perlahan berubah
Seperti seorang penjahat
Yang membuka identitasnya dengan melepas jubah
Dia memperlakukanku dengan sangat gegabah

Aku sakit dibuatnya
Sikapnya, tingkah lakunya, perilakunya
Membuat aku terpuruk sejadi-jadinya

Aku dilarang berkunjung
Sepertinya ini adalah sebuah ujung
Aku murung dan semua rasa harus ku kurung

Tanpa alasan yang pasti
Dia meninggalkan aku sendiri
Setelah aku sadari
Dia telah menemukan level yang lebih tinggi

Baiklah. Aku menyerah
Aku akan pulang
Berpulang pada orang-orang
Yang tak pernah berhenti untuk menyayang

- seseorang mencurahkan, aku mendengarkan -

No comments:

Post a Comment