Saturday 23 November 2013

H-1

03.20
Aku, Bapak dan Ibu. Satu Ranjang, tidur melintang. Dengan kaki membentang diatas permadani sederhana bercorak macan kumbang.
Tertidur, Aku berada di posisi separuh mati suri, sedangkan posisi waras untuk yang separuhnya lagi.
Mata terpejam, namun telinga menangkap suara dengan tajam.
Setengah berbisik, Ibu mulai angkiat bicara. "Sebentar lagi dia punya Suami, ngga nyangka."
Bapak terdiam dengan mata terpejam. Tapi pasti Bapak dengar, hanya saja memilih bungkam.
Sontak aku membuka mata, setetes air mengalir dari mata :')

Saturday 5 October 2013

Different

We are totally different. You stick to the rules, then I break up the rules.

Abstrak



Aneh, baru kali ini aku menyukai yang abstrak
Aku bahkan tak bisa berimajinasi
Seperti apa hidungmu yang katanya besar

Aku hanya bisa mendengar betapa
Renyahnya suaramu melalu benda mati
Yang bergantung pada jaringan satelit

Aku hanya bisa menerka-nerka
Gaya bahasamu melalui pesan instan berbayar

Sekali waktu aku ingin kita berjalan dan bersinggungan lengan
Cuma sekedar memastikan
Tinggi badanku seperberapanya dari tinggi badanmu?

Sayangnya alam semesta seolah bersinergi
Menghalangi setiap rencana sowan kami
Melebur rencana menguapkan wacana

Mataku seperti miopi
Rabun jauh yang tak bisa melihat
Dalam jarak lima senti

Kamu buram, kamu samar
Dan harapan itu seolah menepi
Menjauh, terasing dari sang pereka.

Untuk karib yang ‘mencari’ si Abstrak

Friday 4 October 2013

Waktu



Setahun yang lalu aku jatuh
Terperosok sangat jauh
Sempat frustasi tak bisa naik
Tapi diatas sana banyak yang membantu menarik

Sesampainya di permukaan
Aku mulai berjalan
Hingga nanti kutemukan ujung jalan

Seorang pria tlah berdiri dengan tegaknya
Digenggamannya kulihat cahaya
Aku hanya menatapnya
Seakan ku mengenalnya

Dipapahnya jalanku yang tak pernah bisa berjalan lurus
Diteranginya jalanku dengan cahaya
Agar pandanganku fokus

Kudesak impuls memori agar identitasmu terkuak
Mengapa langkahku semakin condong?
Aku yang berbeda dari kamu
Kamu lurus, aku serong

Dan aku yang masih sekeras batu
Mengabaikan perintah-Nya Yang Maha Satu
Kamu telan semua aturan, dan kukulum segala tuntunan

Jejak-jejak kakimu menyalakan ingatanku
Yang kelam dalam temaram dan semakin padam
Kamu yang selalu mengingatkanku pada seseorang
Seseorang yang selalu aku pinta saat ku terjatuh
Melalui kamu, aku sadar ada waktu.

Monday 29 April 2013

Teman Musiman

Bukan saat hatimu luruh saja kita berjabat
Tetapi saling merangkul dikala kamu bangkit
Atau bahkan menyokong ketika kamu berkibar
Kamu menghapusku ditengah mengeringnya luka
Sungguh, aku bukan teman musiman!
Bukan juga produk kadaluarsa yang bisa kamu buang
Aku akan pergi dan menghapusmu
Tak bermaksud mengikuti jejakmu
Justru penuhi inginmu
Untuk lepas dari bayang-bayangku
Takdir mengguratkan garis lain
Terimakasih kamu, pembawa realita dan penutup duka
Tolong, jangan sebut aku teman musiman

Thursday 24 January 2013

Amnesia Parsial

Tidak banyak yang tahu bagaimana kabarku saat kamu memilih pergi
Tidak juga kamu
Tidak banyak yang tahu bagaimana kabarku saat begitu mudahnya hatimu dapatkan pengganti
Pastinya tak juga kamu
Saat langkahmu perlahan menjauh
Sampai akhirnya kamu benar-benar menjauh
Aku hanya menelan bulat-bulat tanpa mengunyahnya
Tak perlu aku cermati rasa, struktur, atau konsistensinya
Yang jelas terasa hanya membuat sesak kerongkongan saja
Ini bukan yang perdana, dan anehnya aku masih terjebak dalam lubang yang sama
Tertawan kisah yang tak jauh berbeda
Dan terkubur kepiluan yang menenggelamkan segala rasa
Kesamaan cerita tak mengurangi dosis gundah
Namun aku lebih lihai menutupnya dengan jubah
Satu hal yang pasti, sosokmu 'tlah hilang dari sisi
Gengsi terlalu menyelimuti
Sebutan wanita kuno pun aku tak peduli
Karena kamu pergi setelah menyakiti
Aku hanya ingin maju ke depan
Tidak diam ditempat untuk melirik ke arahmu
Apalagi begerak mundur dan berlari menujumu
Aku hanya ingin amnesia parsial yang lupa segala apapun tentang kamu

Sunday 13 January 2013

Warna

Dua ribu dua belas
Banyak warna yang menetas
Mulai dari merah jambu yang memudar
Kemudian berubah menjadi biru
Dengan sentuhan abu-abu
Sampai akhirnya waktu
Membawa warna putih
Warna netral yang menyembuhkan
Hati yang 'tlah letih

2012 was end. Thank's a lot anyway. A year where a bunch of lessons fall down like a rain. Make me sick for a while. But make me stronger for a billion miles ~